Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Book Review : My Novel "Deni"

 Please kindly use the flag signs,
if you can't read Indonesian
Thank you :-)



Judul Buku : Deni

Penulis : Juliana Wina Rome

“Aku nanti kalau sudah punya anak, akan aku sayang, Cing. Soalnya aku ingat akan diriku sendiri. Kurang kasih sayang dan tersakiti melihat kehidupan orang tuaku dulu.” Penggalan kalimat di atas diucapkan oleh Tompel, salah satu tokoh yang ada di dalam novel ini.

“Sama. Aku juga. Anakku saja sama aku sekarang akrab dan dekat. Seperti teman saja. Tapi walaupun demikian, dia tetap menghormati aku sebagai orang tua. Jadi hubungan antara ayah dan anak itu harmonis dan menyenangkan.”  Kacong yang merupakan teman Tompel pun menyambung dengan pernyataan kalimat di atas.

“Kalau dulu jangan harap aku bisa seperti itu dengan papaku,” sahut  Deni, tokoh utama dalam novel  ini pun menimpali.

Percakapan ketiga orang sahabat ini merupakan harapan yang dimiliki oleh banyak anak-anak di negeri ini.  Mereka telah tersakiti pada masa kecilnya oleh orang-orang tua yang kadang berlaku kasar maupun mengabaikan anak-anaknya. Deni, Kacong dan Tompel merupakan potret perjuangan bagaimana seorang anak harus berjuang sendiri dalam pencarian identitas diri mereka. Dalam perjalanannya tersebut, kadang ketiganya harus melalui kehidupan yang keras. Namun mereka harus berjalan terus menempuh penempaan diri tersebut. Sebuah perjalanan hidup yang kerap ditemui pada kebanyakan anak-anak muda lainnya.

Diceritakan dalam novel ini, kehidupan seorang anak bernama Deni  yang memiliki keluarga tidak harmonis dan bagaimana ia harus menjalani kekerasan hidup, baik di rumah, sekolah, maupun di lingkungan pergaulannya. Tak hanya itu, dipaparkan juga bagaimana hubungan Deni dengan keluarga besarnya, yaitu budhe, pakdhe, dan mamaknya (neneknya).

Alur cerita maupun paparan cerita yang dituliskan enak dibaca, namun ada catatan yang harus diperhatikan oleh penulis. Kurang dikupas lebih dalam peralihan ketiga sahabat tersebut, dari sekumpulan anak-anak yang bandel dan suka bikin onar sehingga menjadi anak-anak yang baik dan berhasil dalam hidupnya. Padahal ini dapat menjadi pembelajaran bagi pembaca, melihat bagaimana pergulatan batin ketiganya untuk dapat berubah.  Penulis pun kurang konsisten dalam penyebutan istilah. Kadang dituliskan sebutan om, tante, namun kadang pula dengan sebutan budhe, pakdhe. Sepertinya sepele, namun hal ini menimbulkan ketidakkonsistenan yang membuat bingung pembaca.

Tapi secara keseluruhan, novel ini bagus dibaca oleh orang tua maupun anak-anak untuk mendapatkan pandangan hidup. Bagi orang tua, mereka dapat memetik hikmah tentang bagaimana cara memperlakukan dan bagaimana memahami sudut pandang anak mereka. Sedangkan untuk anak-anak, walaupun cerita maupun kalimat yang digunakan agak sedikit “keras”, usaha Deni, Kacong dan Tompel yang tadinya adalah anak-anak yang tersingkirkan dan badung dan pada akhirnya menjadi orang yang baik dan berhasil dapat menjadi inspirasi dalam menghadapi kehidupan. 

Arie Ishami
Editor @ BALAI PUSTAKA




Family Drama, Fiction
Language : Indonesian
The Price : Rp 70.000,-

Post a Comment

0 Comments