Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Viro, Live The Moments - Miris

        Air yang mengalir di rumahku itu bersih, jernih, dan lancar sekali. Belum pernah aku merasakan yang namanya kesulitan air. Sungguh, sangat bersyukur padaNya. Tiap buka kran, air langsung keluar dengan derasnya. Mau mandi, cuci tangan, memasak, mencuci, minum, semuanya menjadi mudah karena air sudah tersedia. Tidak perlu jalan jauh, memikul gentong, atau antri berlama-lama.
            Suatu saat, aku sedang menggosok gigi. Air di wastafel terus terbuka, tanpa aku tutup. Setelah selesai, aku duduk lagi di depan laptop, melanjutkan pekerjaanku. Ada email dari teman yang mengirimkan link. Artikel di dalamnya membuat air mataku menetes. Ya Tuhan, aku memperoleh moments berharga. Isinya mengenai berita kekeringan, baik itu di Indonesia sendiri maupun di benua lain. Apa yang terjadi di negara sendiri hanya berupa tulisan, sedangkan di Afrika disertai gambar.
Astaga, begitu banyak orang di Afrika yang hidupnya menderita karena kekurangan air. Sementara aku disini tidak pernah menggunakannya secara bijak. Hatiku rasanya seperti di hantam palu godam. Bahkan ada seorang anak yang meminum urine langsung dari sapi, di belakang sudah berdiri anak yang lain, ingin minum juga. Sedemikian hausnya dia, sehingga air kotor pun ditelannya dengan penuh sukacita. Kerongkongannya yang kering itu sudah ditetesi dengan cairan. Fenomena hidup yang membuatku miris melihatnya. Penderitaan itu masih terus berlangsung hingga kini. Sampai aku berdoa dalam hati agar Tuhan mengampuni aku yang boros air selama ini.
        Aku berandai-andai, jika saja Viro water bisa ada disana dan mengalirkan air untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ataupun membagi-bagikan botol berisi air mineral setiap hari, menggantikan yang keruh dengan yang bening dan sehat, dan membuat mereka tersenyum menerimanya. Untuk minum saja, mereka sengsara bukan main. Jangan ditanya lagi mengenai kebutuhan lain yang menggunakan air. Tidak sanggup pastinya.
       Memang aku tidak melihat secara langsung peristiwa-peristiwa memilukan itu, tapi sudah cukup membuatku terguncang. Mereka manusia yang juga seharusnya bisa hidup nyaman sepertiku. Dari situ aku langsung belajar untuk lebih menghargai karunia berlebih yang Tuhan berikan padaku.
      Aku tidak bisa membayangkan jika aku kehausan ataupun tidak mandi sama sekali, seperti mereka yang hidup serba kekurangan di Afrika sana. Sampai aku membulatkan tekad untuk menuliskan cerita ini karena ingin mengajak siapa saja yang membacanya untuk menghemat air.
      Mulailah dari diri kita sendiri, lakukan hal-hal simple, seperti jangan terlalu keras membuka kran sehingga air yang mengalir menjadi besar volumenya. Tutuplah kran wastafel jika sedang menggosok gigi, jangan biarkan terus mengalir tanpa digunakan. Aku berkomitmen untuk terus melakukannya. Hematlah air sebijak mungkin. 






Tulisan ini diikutsertakan pada lomba Ngeblog Bareng Viro
Enhanced by Zemanta

Post a Comment

0 Comments