Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pangsit Mie Pak Sutrisno

Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis tentang pangsit mie ini, tapi setiap saya makan disini, selalu saja lupa membawa kamera. Mungkin karena tempatnya dekat dengan rumah dan setiap berangkat, seringnya spontan dan ditraktir. Jadi yah pergi tidak membawa dompet, kamera, dll. Enak kok memang kalau ditraktir itu, perut kenyang dan isi dompet utuh. Wkwkwkwkwkwk...

Pangsit mie ini adalah rekomendasi om saya sejak om saya masih kuliah. Om saya adalah pelanggan tetap yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.

Waktu itu penjualnya adalah si bapak yang bertubuh pendek, sehingga om saya menjulukinya pangsit Pak Endek. Endek itu bahasa Jawa yang artinya pendek. Dan sekarang anaknya yang berjualan. Tapi rasanya tidak berubah, tetap suedep.

Kuahnya bening dan gurih, mienya kecil-kecil (favorit sayah banget lah kalau pangsit mie itu mienya yang kecil-kecil), taburan ayamnya enak, kerupuk pangsitnya kriuk-kriuk enak, cabe rawitnya pedas, acarnya yang asem pas sekali sebagai pelengkap, dan tentu saja pangsit mie disajikan panas. Pokoknya cocok kalau lagi ingin makan makanan yang berkuah di saat udara dingin menyerang. Enak dan murah. Satu porsi harganya Rp 6.000,- Warungnya sangat sederhana dan cukup bersih. Minumannya hanya air mineral. Lokasinya di Jalan Simpang Hamid Rusdi. Cari saja Pangsit Mie Pak Sutrisno S. Gerobaknya dekat dengan gapura, jadi tidak terlalu masuk ke dalam.







Post a Comment

0 Comments