Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Surat Untuk Penghuni Surga

Seringkali saya berandai-andai jika sampai saat ini masih mempunyai kakek dan nenek. Mungkin saya bisa selalu meminta restu dari mereka untuk apapun yang saya lakukan. Yah seperti pekerjaan, menerbitkan buku, berjualan sambal, meraih banyak prestasi dalam hidup, atau mungkin jodoh. Ehem...ehem....ehem...karena saya percaya, restu orang tua itu manjur, mereka pasti akan mendoakan kita dengan tulus. 

Sebenarnya buku saya ini sudah terbit tahun lalu, tapi saya lupa untuk menceritakannya di blog. Seperti biasa, nulisbuku.com mengadakan lomba menulis dengan tema surat untuk orang-orang yang kita cintai namun sudah tiada. Langsung terbersit ide bahwa saya ingin menulis surat untuk Mbah Kung. Ketika membaca kriteria pengiriman naskah, saat itu tiba-tiba saya kangen Mbah Kung. Ah, saya merindukan wejangan-wejangan darinya. Beliau sangat santun dan amat sangat menjunjung tinggi tata krama. Itulah kenapa saya kangen sekali akan semua nasehatnya. Ada banyak yang saya ingat, salah satunya : "Nduk, berikan senyummu pada semua orang, tapi berikan cintamu pada seorang." Sangat dalam yah. Maksudnya saya disuruh setia apabila nanti saya berjodoh dengan seseorang yang Tuhan kasih. 

Hanya saya yang dulu sering duduk berdua dengannya, mendengarkan banyak cerita darinya mengenai jaman penjajahan. Seru, menegangkan, sekaligus sedih karena kesengsaraan yang dialaminya. Maka dari itu, untuk mengenangnya, saya ikut berpartisipasi dalam lomba ini, dan naskah saya terpilih, dibukukan dalam Surat Untuk Penghuni Surga : Buku 2.

Yang ingin baca, silahkan beli di nulisbuku.com. Harganya Rp 59.000,- Happy reading dan semoga kalian suka. "Dear Mbah Kung, jangan lupa baca buku saya yah." Buku spesial ini merupakan buku saya yang ke-59.






Post a Comment

0 Comments