Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dapur Palembang

Mama saya sering berpesan agar jangan terlalu sering makan makanan yang mengandung cuka, karena gigi bisa cepat keropos. Berhubung nasehat Mama selalu saya ingat, jadinya setiap ingin makan salah satu makanan khas Palembang ini membuat saya ragu. 

Tapi saya ingin sekali makan. Hhm, baiklah. Dengan mencari solusi sendiri bahwa setelah makan nanti, saya akan sikat gigi dan kumur-kumur larutan penyegar mulut. Ckckckckck, segitunya :))) 

Seperti orang yang lagi ngidam, begitu kakak sepupu saya pulang kantor, saya pun langsung mengajaknya menyusuri jalan dekat rumah, mencari pedagang atau warung yang menjual pempek. Ketemu! Dan kami langsung masuk, memesan ini dan itu. Begitu disajikan, saya mencicipinya. Duh, alot! Tidak ada rasa ikan sama sekali. Hiks! Rasa kanjinya saja yang sempurna.

Sampai di rumah, saya segera searching di Group Kuliner Malang, pempek mana yang enak. Dan ternyata Dapur Palembang yang banyak direkomendasikan rekan-rekan di group. Saya mencatat kontaknya dan memesan. Semuanya karena kecewa makan pempek yang tidak enak tadi. 

Seporsi pempek komplit yang harganya Rp 28.000,- kemudian otak otak 5 biji seharga Rp 20.000,- dan ditambah kerupuk 1 bungkus seharga Rp 10.000,- Ongkos kirimnya Rp 7.000,- Totalnya Rp 65.000,- 

Keesokan harinya, pempek diantar dalam keadaan masih hangat. Ini baru pempek. Irisan timunnya fresh. Ada mie juga. Dan rasa cuko pedasnya semakin nikmat saat saya kunyah bersama varian pempeknya. Sesekali kerupuknya saya celupkan di kuah cukonya. Enak, sangat gurih! Otak otaknya juga sangat terasa ikannya. Saya makannya bukan dicocol, tapi langsung ditata di piring kecil dan saya sirami saos kacang. Sungguh, lezat! Akhirnya saya puas. Pasti nanti beli lagi, atau datang ke depotnya dan mencoba menu lainnya. Yang suka pempek atau masakan Palembang lainnya, sudahlah, jangan cari yang lain, disini saja. Full rasa ikan, bukan kanji. 




Post a Comment

0 Comments