Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Coban Pelangi

Saya sudah pakai baju santai di hari Minggu, istirahat, dan asyik baca buku. Tiba-tiba Om saya yang dari Jakarta mengajak jalan ke Coban Pelangi, salah satu tempat wisata yang terletak di desa Poncokusumo, Tumpang, 32 kilometer dari kota Malang. Saya bingung, antara ikut atau tidak, karena saya masih sedikit lelah setelah menjaga adik nomer dua yang sempat dirawat di rumah sakit. 

"Ayok, ikut aja! Daripada bengong di rumah. Mumpung cuacanya enak ini." Om saya mulai juga mengajak yang lain. 

Saya sudah lama sebenarnya ingin mengunjungi tempat ini, tapi masih belum ada kesempatan. Eh, akhirnya saya ikut :))) Adik saya yang nomer dua tinggal di rumah, ditemani istrinya, masih belum bisa berpergian. Papa dan mama memilih tidak ikut. Adik bungsu saya langsung menjemput calon istrinya dan mamanya. Kami janjian ketemu di warung bakso Toha di Semeru. Kami makan dulu, baru kemudian berangkat menuju Coban Pelangi. Perjalanan ditempuh kurang lebih 1 jam. 

Sepanjang jalan kami melihat banyak penduduk desa sedang mengangkut sayuran segar. Duh, senangnya! Udaranya mulai dingin. Ketika sampai, area parkirnya penuh, kebanyakan plat mobil dari luar kota. Tiket masuk untuk turis domestik Rp 8.000,- Sedangkan turis internasional Rp 15.000,- Tanpa menunggu lama, kami langsung berjalan turun. Wah, enaknya kalau jalanannya turun begini.

Pemandangannya dikelilingi pohon hijau. Sangat sejuk! Kami sempat menyeberang dengan menggunakan jembatan sederhana yang terbuat dari bambu. Di bawahnya ada aliran air dari air terjun. Kami berhenti sebentar disitu, bermain air seperti anak kecil :))) Debit airnya relatif stabil. Padahal musim kemarau dan hanya berkurang 10% saja. Beruntung di musim kemarau, kota Malang masih diberi hujan.

Untung saya memutuskan ikut. Sumpah, keren. Kami langsung mengambil foto. Saya dan sepupu-sepupu saya nekat mendekati air terjunnya. Baju kami basah dan menggigil, karena memang sangat dingin. Airnya saja seperti air es di kulkas. Setelah puas bermain air, kami memutuskan untuk segera naik keatas. Hari sudah semakin sore dan mulai gerimis. Hohohohoho, jalan naik keatas inilah yang membuat saya ingin menyewa tandu, Mak. Astaga, beratnyaaaaaaaaaaaa. Saya jalan pelan-pelan, sambil sesekali minum air mineral. Sementara sepupu-sepupu saya berlarian dengan riang. Mereka tertawa melihat saya yang berjalan lambat seperti siput hamil. Saya Hulk yang aneh memang. Hulk yang tidak sanggup mendaki :)))

Ketika sampai diatas, rasanya lega sekali. Kaki seperti mau lepas, wkwkwkwkwkwkwk. Tapi puas! Bisa melihat keindahan alam seperti Coban Pelangi. Mana tempatnya di kampung halaman saya lagi. Malang itu banyak mempunyai tempat wisata keren lho. Nanti cari destinasi lain ah. 

Satu hal yang membuat saya kecewa, banyak sampah berserakan. Saya benci sekali melihat orang-orang yang tidak disiplin ini. Kenapa susah sekali menjaga kebersihan. Padahal sudah disediakan tempat sampah, masih saja buang sembarangan. Huh! Semoga bisa menjadi perhatian pengelola Coban Pelangi. Sayang saja kalau alam jadi ikutan rusak karena sampah. Come on people, be smart! 

Sampai rumah, Tante saya langsung membuat bakmi godog. Hhm, nyam! Badan terasa hangat lagi, dan perlahan betis saya pun linu.















Post a Comment

0 Comments