Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

The Best Gift

Sewaktu saya masih kecil, antara TK sampai SD, saya melihat orang tua sebagai orang - orang yang bisa menyediakan makanan matang, membersihkan rumah, mengantar sekolah, memperbaiki sepeda, membelikan baju, atau mengajarkan permainan anak - anak. 

Saat duduk di bangku SMP, orang tua saya lihat sebagai polisi, yang selalu ketat mengawasi apa saja yang saya lakukan dan detail mengajukan pertanyaan apabila mereka mengetahui saya akan pergi bersama teman - teman. Hal ini berlaku sampai saya beranjak SMA. Bahkan pakaian yang saya kenakan juga dinilai layaknya mereka juri fashion. Harus sopan, rapi, dan tidak boleh aneh - aneh seperti misalnya berdandan punk, rocker, atau hot celebrity. Dalam hati saya, padahal saya kan calon artis, Ma, Pa. Ah, insap kau, Wina! :))

Ketika kuliah, saya lewati dengan sedikit longgarnya orang tua memberikan saya kebebasan. Sedikit lho, sedikit. Mereka selalu menekankan agar saya serius belajar, tidak boleh main - main dengan sekolah. Tidak pernah saya dituntut untuk harus menjadi yang terbaik. No! Yang penting lancar kata mereka. Jangan sampai tidak naik kelas atau tidak lulus. 

Setelah saya mengenal dunia perkantoran, mengenal lingkungan baru, orang baru dengan berbagai karakter, dan menjalani bermacam peristiwa yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya bahwa saya akan mengalami warna - warni kehidupan itu, saya jadi memahami apa arti keberadaan orang tua. 

Orang tua buat saya adalah the best gift in my life. Mereka segalanya buat saya. Mereka saya definisikan sebagai malaikat, sahabat, dan tempat sandaran paling kuat yang pernah saya tahu untuk berkeluh kesah. Orang tua ibarat bank yang selalu penuh uang, sedangkan mereka penuh dengan cinta, kasih sayang, kesetiaan, kesabaran, kelembutan, dan semangat yang tidak pernah habis. 

Terlebih lagi ketika mereka membuka tangan lebar - lebar untuk semua cita - cita yang ingin saya raih. Mereka mendukung penuh bagaikan fans berat sepakbola terhadap idolanya. Tidak ada hal lain yang ingin saya minta dari orang tua, selain meminta mereka untuk tersenyum atau tertawa lepas seperti saat mereka duduk di ayunan ini. Sudah jelas tertera tulisan disitu, "Khusus Anak Di Bawah 10 Tahun", tapi mereka ingin merasakan kelucuan sejenak. 

"Tersenyumlah dan tertawalah selalu, Papa, Mama. That is my spirit. I'm blessed to have you, and I thank God for it all the time. I love you."










Post a Comment

0 Comments