Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pondok Desa

Minggu lalu saya diajak jalan-jalan ke Malang Town Square sama adik saya dan istrinya. Duh, padahal saya masih pakai cem-ceman rambut. Kepala juga masih dibungkus handuk. Mereka berdua berulang kali bilang, "Ayo! Mbak, ayo!" Akhirnya saya pun keramas kemudian berganti baju dan capcus ke Matos, Jalan Veteran No. 2, Malang. 

Udara sedang dingin, mendung, dan ketika kami sampai di Matos, hujan pun turun dengan derasnya. Saya makin merasa dingin ketika duduk di dalam mobil yang berAC. Jadinya perut saya bunyi. Kok jadi lapar tho. Adik ipar saya mengajak makan mie, tapi tempatnya penuh. Namanya juga weekend, mall pasti padat, melihat orang begitu banyaknya, layaknya kumpulan es cendol, wkwkwkwkwkwk. Food court juga super padat. Beuh!

Akhirnya kami naik ke lantai tiga dan masuk ke restoran Pondok Desa. Saya sudah lama mendengar restoran ini, hanya saja belum ada kesempatan untuk mencicipi menu mereka. Kami memesan nasi goreng sosis yang ke delete fotonya, hiks, terus nasi goreng Jawa, lalapan ayam kremes, teh tawar panas, es jeruk nipis, es teh, dan lemon tea panas. 

Untuk nasi goreng, lumayan enak, mungkin bisa saya kasih nilai 7,5. Nah, saya suka lalapan ayam kremesnya. Mereka menggunakan ayam kampung. Gurih rasa ayamnya, bumbunya meresap, kremesnya juga kriuk-kriuk, dan dicocol ke sambal kecap. Padahal saya berharap sambalnya itu sambal terasi. Hhm, it's okay, tetap enak. Setiap restoran punya ciri khasnya masing-masing. 

Tempatnya cukup nyaman, cukup bersih, dan ada tempat lesehan bagi yang suka gaya lesehan. Saya memilih duduk di kursi saja, karena kaki bisa semutan kalau duduk bersila, xixixixixixi, maklum, Hulk mana bisa tho duduk bersila, lha wong badan segede tong aspal begini. Oh, ya...semua yang kami pesan menghabiskan Rp 150.000,- saja. Cukup ramah di kantong untuk ukuran makan di mall. Di Malang, Pondok Desa ada beberapa cabang. Silahkan dipilih sendiri mana yang mudah dijangkau, dan coba saja menunya. Enak kok :-) 

Muchas gracias yah, Gendut & Rosi. Jangan sering-sering traktir, saya yang happy nanti! :))





Post a Comment

0 Comments